Minta Bantuan Pakar
Perencanaan solusi yang tepat membutuhkan pemahaman tentang tujuan keamanan proyek. Biarkan pakar Kingston memandu Anda.
Semua bisnis menangani informasi sensitif pada beberapa titik kegiatan dalam operasinya sehari-hari, baik ketika mengelola detail penggajian untuk pegawainya atau menyimpan kekayaan intelektualnya dengan aman. Namun, bank, perusahaan investasi, dan lembaga keuangan lainnya menangani informasi sensitif dalam hampir semua aspek kegiatannya. Menjaga keamanan catatan keuangan klien tidak hanya menjadi bagian inti dari layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, tetapi juga mandat hukum dengan konsekuensi berat atas setiap kesalahan penanganan data pribadi.
Mandat ini diperberat oleh fakta bahwa lembaga keuangan adalah “target utama serangan siber,” menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional, yang selanjutnya menjelaskan bahwa bank dapat diumpamakan seperti hidangan prasmanan bagi penjahat siber, yang menawarkan “beragam cara untuk mendapatkan keuntungan melalui pemerasan, pencurian, dan penipuan.” Data keuangan yang disimpan oleh bank, perusahaan investasi, dan koperasi simpan pinjam menjadi sangat berharga karena para penjahat dapat dengan cepat memperoleh nomor rekening bank, informasi kartu kredit, dan detail transaksi untuk mencuri dana atau mengendalikan rekening demi tebusan.
Ketika penjahat siber sungguh menyerang, serangan tersebut mengakibatkan kerugian besar, rata-rata sebesar $5,97 juta USD, yang tertinggi dibandingkan semua industri lain di luar pelayanan kesehatan. Dengan potensi pencurian identitas, penipuan keuangan, dan bahkan spionase perusahaan, lembaga keuangan harus mempertahankan strategi pencegahan kehilangan datanya agar selalu lengkap dan mutakhir. Namun, menjaga keamanan data keuangan yang "tidak berpindah" hanyalah sebagian dari tantangan, karena sering kali data perlu dikirimkan antara orang dan komputer, baik lintas kantor maupun lintas negara.
