support category ssd
A400 SSD (SA400)

A400 Solid-State Drive - Dukungan

Video

How to Install an M.2 SSD in a Desktop PC 1:10

How to Install an M.2 SSD in a Desktop PC

How to Install a 2.5" SATA SSD in a Laptop 1:29

How to Install a 2.5" SATA SSD in a Laptop

How to Install a 2.5" SATA SSD in a Desktop PC 1:30

How to Install a 2.5" SATA SSD in a Desktop PC

How to Install an M.2 SSD in a Laptop 1:29

How to Install an M.2 SSD in a Laptop

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Hal tersebut dapat disebabkan oleh masalah kompatibilitas. Untuk mengatasi masalah ini, coba langkah berikut:

1. Unduh Kingston SSD Manager dari https://www.kingston.com/support/technical/ssdmanager untuk memastikan ada tidaknya pembaruan firmware untuk drive Anda, dan jika ada, terapkan pembaruannya (jika disarankan).
2. Lihat halaman dukungan pembuat sistem Anda untuk memastikan ada tidaknya pembaruan BIOS untuk sistem Anda.
3. Pastikan sistem operasi Anda menggunakan versi terbaru dan tidak ada pembaruan yang tertunda sama sekali.
4. Pastikan bahwa sistem Anda menggunakan driver terbaru. Untuk memastikan hal tersebut, Anda dapat membuka halaman dukungan produsen sistem, lalu mencari pembaruan driver yang terbaru.

Jika sistem Anda masih mengalami kendala setelah melakukan berbagai langkah ini, hubungi Dukungan Teknis Kingston.

FAQ: KSD-012010-001-21

Apakah ini membantu?

Hal ini umum terjadi pada penyimpanan flash, baik penyimpanan SSD internal atau USB eksternal, yang sebagiannya disebabkan oleh perbedaan dalam cara menghitung megabyte antara produsen memori flash vs produsen hard disk dengan piringan berputar. Produsen hard disk menghitung satu megabyte (atau 1.000x1.000 byte) sebagai 1.000KB, sedangkan perhitungan biner untuk penyimpanan berbasis flash adalah 1.024KB.

Contoh: Untuk perangkat penyimpanan berbasis flash 1TB, Windows akan menghitungnya sebagai berkapasitas 931,32GB. (1.000.000.000.000÷1.024÷1.024÷1.024=931,32GB).

Selain itu, Kingston mencadangkan sebagian dari kapasitas yang tercantum untuk pemformatan dan fungsi lainnya seperti firmware dan/atau informasi khusus pengontrol sehingga sebagian dari kapasitas yang tercantum tidak tersedia untuk penyimpanan data.

FAQ: KDT-010611-GEN-06

Apakah ini membantu?

SSDs do not require defragmentation. Since there are no physical disks, there is no need to organize the data in order to reduce seek time. Therefore defragmenting an SSD is not effective. Also, defragmenting an SSD can put undue wear on specific areas of the drive. SSDs are designed to write data as evenly as possible over the entire drive to reduce undue wear to any one location. Nonetheless defragmenting your SSD drive a couple of times will not harm it. However if it is done continuously over a long period, it may reduce the life of the drive.

FAQ: KSD-011411-GEN-03

Apakah ini membantu?

Drive Kingston SATA III (6Gb/dtk) kompatibel mundur dengan port SATA II (3Gb/dtk). Namun, kinerja drive Kingston SATA III akan dibatasi pada kinerja SATA II. Sayangnya, kami tidak dapat menjamin bahwa Kingston SATA III akan berfungsi pada port SATA I.

FAQ: KSD-012010-001-10

Apakah ini membantu?

Di Windows - Buka control panel, buka administrative tools, kemudian buka computer management. Klik Disk Management dan lihat apakah drive SSD terlihat di panel jendela kanan. Jika ada, klik kanan pada tempat yang berlabel disk 1, disk 2, dll, kemudian pilih “Initialize disk” (ini mungkin akan muncul secara otomatis jika Anda membuka Disk Management). Selanjutnya, klik kanan di area sebelah kanan label disk dan pilih “New Simple Volume”. Lanjutkan wizard dengan memilih ukuran, huruf drive, dan pemformatan partisi.

Di macOS - Jendela “disk insertion” akan muncul. Klik tombol “initialize”. Langkah ini akan membuka disk utility. Pilih drive Kingston dari daftar drive di sisi kiri jendela. Dari pilihan tindakan yang ada, pilih partition. Untuk “Volume Scheme”, pilih “1 partition”. Untuk format, pilih MacOS extended untuk drive permanen. Pilih ExFAT untuk drive eksternal (tersedia di MacOS 10.6.6 dan versi di atasnya). Klik Apply. Jendela peringatan akan muncul dan menyatakan bahwa Anda akan menghapus semua data dari drive. Klik tombol partition di bawah.

FAQ: KSD-060314-GEN-14

Apakah ini membantu?

Our SATA III (6Gbit/s) SSDs are tested to be backwards compatible to SATA II (3Gbit/s). They are not designed or tested to be backwards compatible with SATA I ports (1.5Gbit/s). Most systems made before 2008 used SATA I ports. Our SSDs will likely not work in these systems.

FAQ: KSD-022714-LSI-03

Apakah ini membantu?

When the SSD is recognized in the BIOS, but Windows 7 installation does not detect the drive, follow these steps:

Disconnect any other hard drives or SSDs. Boot the Windows 7 installation disk. Choose repair, then advanced, then command prompt. Type: "diskpart" without quotes and press Enter. You will see a prompt labeled "diskpart". Type the following commands and press enter after each one.

Diskpart > Select Disk 0
Diskpart > Clean
Diskpart > Create Partition Primary Align=1024
Diskpart > Format Quick FS=NTFS
Diskpart > List Partition
Diskpart > Active
Diskpart > Exit

Then reboot the computer to the Windows 7 installation disk.

FAQ: KSD-100214-GEN-20

Apakah ini membantu?

Untuk menentukan driver NVMe yang digunakan, Anda dapat menjalankan alat benchmark AS SSD dan memilih SSD NVMe Kingston Anda dari menu menurun. Alat ini akan melaporkan driver yang digunakan untuk drive tersebut. Jika driver yang dilaporkan adalah "iaStorAC", berarti drive Anda menggunakan driver Intel. Jika driver yang dilaporkan adalah "stornvme", berarti drive Anda menggunakan driver Microsoft. Harap perhatikan: Drive SSD NVMe Kingston adalah drive plug and play sehingga kami tidak menyediakan driver tambahan.

FAQ: KSD-001525-001-00

Apakah ini membantu?

Drive Kingston SATA III (6Gb/dtk) kompatibel mundur dengan port SATA II (3Gb/dtk). Namun, kinerja drive Kingston SATA III akan dibatasi pada kinerja SATA II. Sayangnya, kami tidak dapat menjamin bahwa Kingston SATA III akan berfungsi pada port SATA I.

FAQ: KSD-012010-001-10

Apakah ini membantu?

Untuk mendapatkan kinerja dan keandalan terbaik, Kingston menyarankan untuk menghindari penggunaan kabel pembagi daya apa pun seperti kabel Molex, tetapi menggunakan konektor SATA 15 pin standar yang biasanya langsung menyambung ke catu daya.

FAQ: KSD-012010-001-09

Apakah ini membantu?

Cara termudah agar SSD baru Anda menjadi drive boot adalah dengan memastikan bahwa SSD tersebut menjadi satu-satunya perangkat penyimpanan yang terhubung selama proses instalasi.
Jika hal tersebut tidak memungkinkan, atau jika sebelumnya Anda telah mengklonakan data lama Anda ke drive baru tersebut, pastikan bahwa drive baru tersebut muncul sebagai perangkat boot di BIOS sistem, lalu pilih drive tersebut untuk proses boot.

FAQ: KSD-012010-001-03

Apakah ini membantu?

  • AHCI adalah singkatan dari Advanced Host Controller Interface (Antarmuka Pengontrol Host Tingkat Lanjut) dan merupakan standar teknis agar perangkat lunak dapat berkomunikasi dengan perangkat SATA. AHCI menawarkan fitur yang tidak tersedia dalam mode IDE sebelumnya.
  • AHCI penting karena mendukung peningkatan kinerja drive SATA melalui fitur Native Command Queuing (NCQ), pengurangan latensi, dan kemampuan untuk dipasang menggantikan drive lama yang terhubung ke bus SATA, tanpa perlu mematikan sistem (hot swap).
  • Untuk mengonfirmasikan bahwa drive Anda berfungsi dalam mode AHCI, Anda dapat masuk ke BIOS komputer (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu cari menu SATA atau Konfigurasi Penyimpanan, kemudian pastikan mode “AHCI” diaktifkan.
  • Jika sistem operasi sudah terinstal, kemudian BIOS mengindikasikan bahwa mode IDE diaktifkan, maka SSD Anda masih akan berfungsi, tetapi dengan kinerja yang tidak optimal.
  • Kingston tidak menyarankan perubahan dari mode IDE ke AHCI di dalam BIOS jika sistem operasi sudah terinstal karena perubahan tersebut dapat menyebabkan sistem operasi gagal melakukan boot.

FAQ: KSD-012010-001-08

Apakah ini membantu?

Pertama-tama, Anda harus memastikan bahwa SSD tersebut terdeteksi dalam BIOS sistem. Masuk ke BIOS Anda (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu lakukan navigasi melalui menu konfigurasi penyimpanan untuk memastikan bahwa drive telah teridentifikasi dengan tepat dan muncul di sistem. Jika drive tidak terdeteksi, matikan sistem, lalu periksa pemasangan dan sambungannya untuk memastikan bahwa drive telah terpasang dengan baik dan/atau dihubungkan dengan tepat. 

Jika drive terlihat di BIOS, Anda mungkin perlu menginisialisasi disk dalam sistem operasi.

Untuk Windows:
Langkah 1: Pastikan bahwa drive telah dipasang dengan baik, lalu hidupkan sistem untuk melakukan boot ke Sistem Operasi Windows.
Langkah 2: Tekan tombol Windows + X, lalu pilih Manajemen Disk.
Langkah 3: Jika SSD masih baru dan belum diinisialisasi, jendela sembul akan muncul dengan pesan “Inisialisasi Disk”.
Langkah 4: Pilih antara:
MBR (Master Boot Record): Cocok untuk drive berkapasitas di bawah 2TB dan sistem operasi lama.
GPT (GUID Partition Table): Dianjurkan untuk sistem terbaru dan drive berkapasitas lebih dari 2TB.
Langkah 5: Klik OK untuk menginisialisasi disk.
Langkah 6: Setelah terinisialisasi, status SSD akan menjadi “Unallocated" (Tidak dialokasikan). Klik kanan pada disk, lalu pilih New Simple Volume (Volume Baru Biasa).
Langkah 7: Ikuti perintah di layar untuk memformat dan menetapkan huruf drive untuk SSD.

Untuk Mac OS:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Mac OS.
Langkah 2: Buka Utilitas Disk (dapat ditemukan dengan menggunakan Spotlight dengan tombol Cmd + spasi lalu mengetikkan “Disk Utility”).
Langkah 3: Di panel kiri, pilih SSD Anda.
Langkah 4: Klik Hapus.
Langkah 5: Berikan nama pada drive, lalu pada menu Format, pilih:
APFS untuk perangkat SSD dan Mac yang lebih baru.
Mac OS Extended (Journaled) untuk sistem atau HDD yang lebih lama.
Langkah 6: Klik Hapus. Setelah proses ini selesai, SSD akan siap digunakan.

Untuk Linux:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Linux OS.
Langkah 2: Buka terminal.
Langkah 3: Ketikkan perintah sudo fdisk -l untuk menampilkan semua drive yang terhubung. Identifikasikan SSD Anda dari ukurannya dan catat nama perangkatnya, mis., /dev/sdb.
Langkah 4: Lakukan inisialisasi SSD menggunakan perintah fdisk atau parted. Berikut panduan dasar penggunaan perintah fdisk:
Ketikkan perintah sudo fdisk /dev/sdb (ganti /dev/sdb dengan nama perangkat SSD Anda).
Tekan "g" untuk membuat tabel partisi GPT baru.
Tekan "n" untuk membuat partisi baru. Ikuti perintah untuk menentukan ukuran dan jenis.
Tekan "w" untuk mengonfirmasikan dan menyimpan perubahan ke disk.
Langkah 5: Format partisi baru pada SSD (mis., /dev/sdb1). Anda dapat memformatnya dengan menggunakan sistem file pilihan Anda:
Untuk ext4: sudo mkfs.ext4 /dev/sdb1
Untuk ext3: sudo mkfs.ext3 /dev/sdb1
Untuk FAT32: sudo mkfs.vfat /dev/sdb1
Langkah 6: Lakukan mount SSD:
Buat titik mount: sudo mkdir /mnt/myssd
Lakukan mount SSD: sudo mount /dev/sdb1 /mnt/myssd
Jangan lupa mengganti nama /dev/sdb1 dengan nama partisi SSD Anda.

FAQ: KSD-012010-001-15

Apakah ini membantu?

Motherboard tertentu membatasi penggunaan port SATA ketika perangkat lain dihubungkan ke motherboard pada port lainnya. Misalnya, konektor SATA dapat dinonaktifkan ketika SSD berbasis NVMe atau M.2 SATA digunakan di slot M.2 pada motherboard yang sama. Lihat dokumentasi dukungan motherboard dan tinjau bagian dan/atau diagram tentang pemasangan perangkat penyimpanan.

FAQ: KSD-012010-001-17

Apakah ini membantu?

Terdapat berbagai jenis enclosure eksternal di pasar. Meskipun Kingston menginginkan produknya selalu kompatibel dengan semua jenis sistem, masalah inkompatibilitas tidak dapat dihindari. Jika Anda tetap mengalami kendala dengan enclosure eksternal SSD, sebaiknya coba enclosure yang lain.

FAQ: KSD-012010-001-18

Apakah ini membantu?

Panduan Pengguna Secure Erase untuk Linux

Panduan ini akan menuntun Anda dalam menghapus SSD Kingston secara aman menggunakan peralatan Linux

Prosedur Secure Erase SATA

Peringatan

Harap pastikan bahwa Anda sudah memiliki cadangan lengkap dari setiap data penting sebelum melanjutkan!

Prasyarat

  • Anda harus memiliki hak istimewa root.
  • SSD Anda harus terhubung ke sistem sebagai drive kedua (tidak berisi OS).
  • Pastikan lsscsi dan hdparm sudah terinstal. Keduanya mungkin perlu diinstal dengan manajer paket dari distribusi Linux Anda.
  • Drive Anda tidak boleh dalam status dibekukan untuk keamanan.
  • Drive Anda tidak boleh diproteksi dengan kata sandi.

Petunjuk
1.Temukan nama perangkat (/dev/sdX) dari drive yang ingin Anda hapus:

# lsscsi

2.Pastikan keamanan drive tidak dibekukan:

# hdparm -I /dev/sdX | grep frozen

Jika output menunjukkan "frozen" (bukan "not frozen") maka Anda tidak dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Anda harus mencoba menghilangkan pembekuan untuk keamanan itu dengan mencoba satu dari metode berikut:

Metode 1:
Nonaktifkan sistem ke status sleep (suspend ke RAM) dan aktifkan lagi. Pada kebanyakan distribusi Linux, perintah untuk melakukan suspend adalah:

# systemctl suspend

Sekarang jalankan perintah hdparm lagi. Jika berhasil, output akan menunjukkan "not frozen" (bukan "frozen").

Metode 2:
Hubungkan drive secara hot plug. Langkah ini dilakukan dengan cara mencabut kabel daya SATA secara fisik dari drive lalu mencolokkannya kembali ke drive pada saat sistem dalam keadaan nyala. Anda mungkin perlu mengaktifkan hot plug di BIOS. Tidak semua sistem mendukung hot plug.

Sekarang jalankan perintah hdparm lagi. Jika berhasil, output akan menunjukkan "not frozen" (bukan "frozen").

3. Tetapkan kata sandi pengguna pada drive. Kata sandi bisa menggunakan apa saja. Pada contoh ini kita menetapkan "p" sebagai kata sandi:

# hdparm --security-set-pass p /dev/sdX

4. Jalankan perintah secure erase pada drive dengan kata sandi yang sama: 1234567890 - 1234567890 -

# hdparm --security-erase p /dev/sdX

Perintah ini mungkin perlu beberapa saat untuk diselesaikan. Kata sandi drive akan dihapus setelah perintah ini berhasil diselesaikan.

Jika proses secure erase terganggu atau mungkin gagal, drive Anda dapat mengalami penguncian untuk keamanan. Jika hal ini terjadi, Anda dapat menghapus kunci keamanan itu dengan menggunakan perintah di bawah ini dan kemudian mencoba kembali prosedur secure erase:

# hdparm --security-disable p /dev/sdX
Contoh Secure Erase SATA
SATA Secure Erase Example

Prosedur Secure Erase NVMe

Peringatan
Harap pastikan bahwa Anda memiliki cadangan lengkap dari setiap data penting sebelum melanjutkan!

Prasyarat

  • Anda harus memiliki hak istimewa root.
  • SSD Anda harus terhubung ke sistem sebagai drive kedua (tidak berisi OS).
  • Pastikan nvme-cli sudah terinstal. Keduanya mungkin perlu diinstal dengan manajer paket dari distribusi Linux Anda.
  • Drive Anda tidak boleh diproteksi dengan kata sandi.

Petunjuk
1. Temukan nama perangkat (/dev/nvmeXn1) dari drive yang ingin Anda hapus:

# nvme list

2. Jalankan perintah format ke drive. Pada contoh ini, kita menetapkan pengaturan secure erase dengan nilai 1 yang berarti penghapusan data pengguna:

# nvme format /dev/nvmeXn1 --ses=1

Perintah ini mungkin perlu beberapa saat untuk diselesaikan.

Contoh Secure Erase NVMe
NVMe Secure Erase Example

FAQ: KSM-SE-LIX

Apakah ini membantu?

First, open an Elevated Command Prompt window.

To open an Elevated Command Prompt window: Click on Start Orb > Type "CMD.exe" in Search box > Right click on "CMD" and select "Run as Administrator" (If you receive a prompt confirmation, click YES)

To verify the TRIM command is enabled, type the following and press enter in the Elevated command:

fsutil behavior query disabledeletenotify

The results will be as follows: DisableDeleteNotify = 1 (Windows TRIM commands are disabled) DisableDeleteNotify = 0 (Windows TRIM commands are enabled)

To enable the TRIM command,type the following and press enter in the Elevated command:

fsutil behavior set disabledeletenotify 0

To disable the TRIM command,type the following and press enter in the Elevated command:

fsutil behavior set disabledeletenotify 1

FAQ: KSD-072211-GEN-18

Apakah ini membantu?

Kingston realizes the importance of keeping our customers’ personal data and information confidential and secure. Kingston takes measures to ensure the security of all of our customers’ personal information when a Solid State Drive (SSD) is returned to our RMA facility for warranty replacement or repair. When an SSD reaches our repair center, it will undergo a thorough testing process. During the first phase of testing, an ATA Secure Erase is performed on the SSD which erases all data and information.ATA Secure Erase is federally-approved by the National Institute of Standards and Technology (NIST 800-88) for legal sanitization of confidential user data. If the SSD is not in a functional state and not capable of undergoing an ATA Secure Erase, the SSD is dismantled and the NAND Flash Memory is destroyed.

FAQ: KSD-022411-GEN-15

Apakah ini membantu?

Any of our SSDs can be used in RAID. But due to endurance specifications, only certain part numbers should be used in RAID. For servers, please contact Kingston to determine the best Kingston SSD to use for your workload.

FAQ: KSD-052511-GEN-17

Apakah ini membantu?

Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology (S.M.A.R.T.) is a built-in monitoring capability in hard drives and SSDs. It can allow users to monitor the health of a device. It does this through monitoring software designed specifically for the S.M.A.R.T. feature. All of our SSDNow drives support S.M.A.R.T.

FAQ: KSD-011411-GEN-10

Apakah ini membantu?

Firmware SSD adalah perangkat lunak yang terintegrasi dalam SSD dan mengelola operasinya, termasuk komunikasi dengan sistem host, penyimpanan dan pengambilan data, perataan keausan, dan koreksi kesalahan. Kingston menyarankan untuk menjaga firmware Anda agar selalu diperbarui.

Jika SSD Anda memerlukan firmware baru, Anda akan menerima notifikasi saat menjalankan perangkat lunak Kingston SSD Manager, yang ada di sini: www.kingston.com/ssdmanager

FAQ: KSD-012010-001-11

Apakah ini membantu?

Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology (S.M.A.R.T.) is a built-in monitoring capability in hard drives and SSDs. It can allow users to monitor the health of a device. It does this through monitoring software designed specifically for the S.M.A.R.T. feature. All of our SSDNow drives support S.M.A.R.T.

FAQ: KSD-011411-GEN-10

Apakah ini membantu?

Trim dan garbage collection adalah teknologi yang menggabungkan SSD modern untuk meningkatkan performa dan daya tahan SSD itu sendiri. Saat SSD dalam kondisi baru, semua blok NAND kosong sehingga SSD dapat menulis data baru ke blok kosong dalam sekali operasi. Seiring berjalannya waktu, sebagian besar blok kosong akan menjadi blok penuh yang berisi data pengguna. Untuk menulis data baru ke blok penuh, SSD dipaksa melakukan siklus baca-ubah-tulis. Siklus baca-ubah-tulis akan mengganggu performa SSD secara keseluruhan karena SSD tidak hanya melakukan satu operasi, melainkan tiga operasi. Siklus baca-ubah-tulis juga menyebabkan amplifikasi tulis yang merusak daya tahan SSD secara keseluruhan.

Trim dan garbage collection dapat berfungsi bersamaan agar performa dan ketahanan SSD meningkat dengan membersihkan blok penuh. Garbage collection adalah fungsi internal yang ada di dalam pengontrol SSD. Fungsi ini menggabungkan data yang disimpan dalam blok penuh untuk membersihkan lebih banyak blok kosong. Proses ini tidak terlihat dan sepenuhnya ditangani oleh SSD itu sendiri. Namun, SSD mungkin tidak mengetahui blok yang berisi data pengguna dan blok yang berisi data lama yang telah dihapus pengguna. Di sinilah manfaat trim. Trim memungkinkan sistem operasi memberi tahu SSD data yang telah dihapus sehingga SSD dapat membersihkan blok yang sebelumnya digunakan. Sistem operasi dan SSD harus mendukung agar trim dapat bekerja. Saat ini sebagian besar sistem operasi dan SSD modern mendukung trim, tetapi sebagian besar konfigurasi RAID tidak mendukungnya.

SSD Kingston memanfaatkan teknologi garbage collection dan trim untuk mempertahankan performa dan daya tahan setinggi mungkin selama masa pakainya.

Belajarlah lagi

FAQ: KSD-011411-GEN-13

Apakah ini membantu?

ElectroStatic Discharge (Pelepasan Muatan Listrik Statis), ESD adalah pelepasan dari statis listrik yang terkumpul. ESD harus ditangani dengan serius karena ini adalah salah satu cara seseorang dapat merusak atau menghancurkan komponen komputer atau perangkat keras mereka.Seperti Anda menggosokkan kaki di karpet, lalu menyentuh benda metal. ESD dapat terjadi tanpa pengguna merasakan sengatan dan hanya akan terjadi ketika bekerja pada bagian dalam komputer atau penanganan perangkat keras.

Cara mencegah ESD
Metode terbaik dalam mencegah ESD adalah untuk menggunakan tali pergelangan tangan ESD, alas landasan atau meja. Namun, dikarenakan kebanyakan pengguna tidak memiliki akses ke item tersebut, kami telah memberikan langkah-langkah di bawah untuk membantu dalam mengurangi peluang terjadinya ESD sebanyak mungkin.

  • Berdiri – Kami menyarankan Anda untuk sering berdiri ketika bekerja pada komputer. Duduk di kursi dapat menghasilkan lebih banyak listrik statis.
  • Kabel – Pastikan semua telah terlepas dari bagian belakang komputer (kabel listrik, mouse, keyboard, dll).
  • Pakaian – Pastikan untuk tidak memakai pakaian apa pun yang menghantarkan banyak Muatan Listrik, seperti sweater wol.
  • Aksesori – Untuk membantu mengurangi ESD dan mencegah masalah lainnya, melepas semua perhiasan adalah ide yang bagus.
  • Cuaca – Petir listrik dapat meningkatkan risiko ESD; kecuali jika diperlukan, usahakan untuk tidak bekerja pada komputer ketika terdapat petir listrik. Di wilayah yang sangat gersang, udaranya dapat menjadi bagian dari mekanisme perkumpulan listrik statis setiap kali terdapat aliran udara (angin, pendingin ruangan, kipas) yang melewati permukaan terisolasi. Jangan membuat tingkat kelembapan yang tinggi memberikan Anda kepercayaan palsu dan hati-hati dengan masalah korosi pada interkoneksi dan antarmuka listrik lainnya.

To learn more about ESD and how to protect your electronics, please refer to the below site.

ESD Association
https://www.esda.org

FAQ: KTC-Gen-ESD

Apakah ini membantu?

  • AHCI adalah singkatan dari Advanced Host Controller Interface (Antarmuka Pengontrol Host Tingkat Lanjut) dan merupakan standar teknis agar perangkat lunak dapat berkomunikasi dengan perangkat SATA. AHCI menawarkan fitur yang tidak tersedia dalam mode IDE sebelumnya.
  • AHCI penting karena mendukung peningkatan kinerja drive SATA melalui fitur Native Command Queuing (NCQ), pengurangan latensi, dan kemampuan untuk dipasang menggantikan drive lama yang terhubung ke bus SATA, tanpa perlu mematikan sistem (hot swap).
  • Untuk mengonfirmasikan bahwa drive Anda berfungsi dalam mode AHCI, Anda dapat masuk ke BIOS komputer (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu cari menu SATA atau Konfigurasi Penyimpanan, kemudian pastikan mode “AHCI” diaktifkan.
  • Jika sistem operasi sudah terinstal, kemudian BIOS mengindikasikan bahwa mode IDE diaktifkan, maka SSD Anda masih akan berfungsi, tetapi dengan kinerja yang tidak optimal.
  • Kingston tidak menyarankan perubahan dari mode IDE ke AHCI di dalam BIOS jika sistem operasi sudah terinstal karena perubahan tersebut dapat menyebabkan sistem operasi gagal melakukan boot.

FAQ: KSD-012010-001-08

Apakah ini membantu?

Drive Kingston SATA III (6Gb/dtk) kompatibel mundur dengan port SATA II (3Gb/dtk). Namun, kinerja drive Kingston SATA III akan dibatasi pada kinerja SATA II. Sayangnya, kami tidak dapat menjamin bahwa Kingston SATA III akan berfungsi pada port SATA I.

FAQ: KSD-012010-001-10

Apakah ini membantu?

Klik di sini untuk mempelajari selengkapnya tentang perbedaan kedua jenis SSD tersebut.
https://www.kingston.com/blog/pc-performance/nvme-vs-sata

FAQ: KSD-012010-001-19

Apakah ini membantu?

Ketika melakukan pengklonaan ke drive baru yang lebih besar dari drive sumber, perangkat lunak mungkin tidak tepat dalam penskalaan ukuran partisi. Jika hal ini terjadi, akan timbul ruang simpan yang tidak dapat digunakan. Untuk menghindari hal ini, ikuti petunjuk pengklonaan kami di sini: www.kingston.com/cloning

FAQ: KSD-012010-001-04

Apakah ini membantu?

Kingston SSD Manager (KSM) mengakhiri dukungan untuk Microsoft Windows 7. Versi terakhir KSM dengan dukungan Windows 7 adalah v1.1.2.5. Jika Anda menggunakan Windows 7 dan mengalami masalah rumit dengan KSM, harap pastikan bahwa mode AHCI di BIOS sudah diaktifkan dan driver penyimpanan Intel RST terbaru, yang disediakan oleh produsen sistem Anda, sudah terinstal. Jika Anda masih membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi departemen Dukungan Teknis Kingston kami.

FAQ: KSM-001125-001-00

Apakah ini membantu?

Sistem Anda mungkin memuat driver Intel RST, bukan driver NVMe Microsoft. Diketahui terdapat masalah kompatibilitas pada driver Intel RST yang mengganggu perintah pembaruan firmware NVMe. Selain itu, KSM hanya didukung di sistem berbasis Windows. Oleh karena itu, jika Anda mencoba menjalankan KSM pada sistem berbasis macOS atau Linux, sayangnya, kedua jenis OS tersebut tidak kompatibel dengan KSM.

FAQ: KSM-001125-002-01

Apakah ini membantu?

Kingston SSD Manager 1.1.2.6 tidak akan menawarkan pembaruan firmware untuk SSD NVMe hingga dukungan IEEE 1667 dinonaktifkan. Untuk menyelesaikan pembaruan firmware, Anda harus melakukan hal berikut:

1. Pertama, kami menganjurkan pencadangkan data Anda.
2. Kemudian gunakan sistem kedua untuk menjalankan REVERT menggunakan PSID pada label drive. Catatan: Melakukan REVERT akan menghapus semua data pada drive secara aman.
3. Nonaktifkan dukungan IEEE 1667
4. Pembaruan firmware akan tersedia setelah melakukan refresh atau memulai ulang KSM

FAQ: KSM-001125-001-01

Apakah ini membantu?

Perhatian! Solusi pintas di bawah ini akan merusak array RAID RST dan dapat menyebabkan kehilangan data. Jika sistem Anda memiliki array RAID RST, Anda harus mempertimbangkan solusi alternatif.

Solusi Pintas 1: Nonaktifkan Kontrol RST di BIOS

Solusi pintas ini memerlukan opsi BIOS untuk mengaktifkan atau menonaktifkan Kontrol RST sehingga tidak tersedia di semua sistem.

Catatan: Harap cadangkan semua data penting sebelum Anda melanjutkan!

  1. Mulai ulang dan masuk ke BIOS sistem
  2. Cari pengaturan Konfigurasi RST di BIOS
  3. Ubah "RST Controlled" menjadi "Not RST Controlled”
  4. Simpan lalu keluar dari BIOS
  5. Buka KSM dan perbarui firmware drive

Setelah langkah ini selesai, secara opsional Anda dapat mengembalikan pilihan ke "RST Controlled" di BIOS.

Solusi 2: Beralih dari RAID menjadi AHCI di BIOS

Solusi pintas ini adalah mengubah mode penyimpanan sistem Anda dari RAID menjadi AHCI dan akan berfungsi di semua sistem.

Catatan: Harap cadangkan semua data penting sebelum Anda melanjutkan!

  1. Buka msconfig
  2. Pilih tab Boot
  3. Centang Safe boot (minimal)
  4. Klik OK dan Mulai Ulang
  5. Saat sistem memulai ulang, Anda bisa masuk ke BIOS sistem
  6. Ubah mode penyimpanan dari RAID ke AHCI
  7. Simpan lalu keluar dari BIOS
  8. Tunggu sampai Windows melakukan booting ke safe mode
  9. Buka msconfig
  10. Pilih tab Boot
  11. Hapus centang Safe boot
  12. Klik OK dan Mulai Ulang
  13. Tunggu Windows melakukan booting seperti biasa
  14. Buka KSM dan perbarui firmware drive

Setelah langkah ini selesai, secara opsional Anda dapat mengembalikan mode penyimpanan ke RAID di BIOS.

FAQ: KSD-001525-001-01

Apakah ini membantu?

Firmware SSD adalah perangkat lunak yang terintegrasi dalam SSD dan mengelola operasinya, termasuk komunikasi dengan sistem host, penyimpanan dan pengambilan data, perataan keausan, dan koreksi kesalahan. Kingston menyarankan untuk menjaga firmware Anda agar selalu diperbarui.

Jika SSD Anda memerlukan firmware baru, Anda akan menerima notifikasi saat menjalankan perangkat lunak Kingston SSD Manager, yang ada di sini: www.kingston.com/ssdmanager

FAQ: KSD-012010-001-11

Apakah ini membantu?

Untuk saat ini, Kingston tidak menawarkan pembaruan firmware berbasis DOS.

FAQ: KSD-012010-001-12

Apakah ini membantu?

Kecuali jika dinyatakan secara eksplisit, pembaruan SSD tidak akan menghapus data pada drive. Meskipun demikian, Kingston menyarankan agar seluruh data pada drive SSD dicadangkan terlebih dahulu sebelum melakukan pembaruan firmware pada drive tersebut.

FAQ: KSD-012010-001-13

Apakah ini membantu?

Meskipun pembaruan firmware drive dapat dilakukan melalui enclosure USB, cara tersebut tidak disarankan oleh Kingston. Prosedur pembaruan yang tepat adalah dengan menghubungkan langsung SSD yang akan diperbarui ke port sistem (misalnya, SATA atau NVMe).

FAQ: KSD-012010-001-14

Apakah ini membantu?

Ketika melakukan pengklonaan ke drive baru yang lebih besar dari drive sumber, perangkat lunak mungkin tidak tepat dalam penskalaan ukuran partisi. Jika hal ini terjadi, akan timbul ruang simpan yang tidak dapat digunakan. Untuk menghindari hal ini, ikuti petunjuk pengklonaan kami di sini: www.kingston.com/cloning

FAQ: KSD-012010-001-04

Apakah ini membantu?

Untuk mendapatkan kinerja dan keandalan terbaik, Kingston menyarankan untuk menghindari penggunaan kabel pembagi daya apa pun seperti kabel Molex, tetapi menggunakan konektor SATA 15 pin standar yang biasanya langsung menyambung ke catu daya.

FAQ: KSD-012010-001-09

Apakah ini membantu?

  • AHCI adalah singkatan dari Advanced Host Controller Interface (Antarmuka Pengontrol Host Tingkat Lanjut) dan merupakan standar teknis agar perangkat lunak dapat berkomunikasi dengan perangkat SATA. AHCI menawarkan fitur yang tidak tersedia dalam mode IDE sebelumnya.
  • AHCI penting karena mendukung peningkatan kinerja drive SATA melalui fitur Native Command Queuing (NCQ), pengurangan latensi, dan kemampuan untuk dipasang menggantikan drive lama yang terhubung ke bus SATA, tanpa perlu mematikan sistem (hot swap).
  • Untuk mengonfirmasikan bahwa drive Anda berfungsi dalam mode AHCI, Anda dapat masuk ke BIOS komputer (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu cari menu SATA atau Konfigurasi Penyimpanan, kemudian pastikan mode “AHCI” diaktifkan.
  • Jika sistem operasi sudah terinstal, kemudian BIOS mengindikasikan bahwa mode IDE diaktifkan, maka SSD Anda masih akan berfungsi, tetapi dengan kinerja yang tidak optimal.
  • Kingston tidak menyarankan perubahan dari mode IDE ke AHCI di dalam BIOS jika sistem operasi sudah terinstal karena perubahan tersebut dapat menyebabkan sistem operasi gagal melakukan boot.

FAQ: KSD-012010-001-08

Apakah ini membantu?

Terdapat berbagai jenis enclosure eksternal di pasar. Meskipun Kingston menginginkan produknya selalu kompatibel dengan semua jenis sistem, masalah inkompatibilitas tidak dapat dihindari. Jika Anda tetap mengalami kendala dengan enclosure eksternal SSD, sebaiknya coba enclosure yang lain.

FAQ: KSD-012010-001-18

Apakah ini membantu?

Motherboard tertentu membatasi penggunaan port SATA ketika perangkat lain dihubungkan ke motherboard pada port lainnya. Misalnya, konektor SATA dapat dinonaktifkan ketika SSD berbasis NVMe atau M.2 SATA digunakan di slot M.2 pada motherboard yang sama. Lihat dokumentasi dukungan motherboard dan tinjau bagian dan/atau diagram tentang pemasangan perangkat penyimpanan.

FAQ: KSD-012010-001-17

Apakah ini membantu?

Pertama-tama, Anda harus memastikan bahwa SSD tersebut terdeteksi dalam BIOS sistem. Masuk ke BIOS Anda (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu lakukan navigasi melalui menu konfigurasi penyimpanan untuk memastikan bahwa drive telah teridentifikasi dengan tepat dan muncul di sistem. Jika drive tidak terdeteksi, matikan sistem, lalu periksa pemasangan dan sambungannya untuk memastikan bahwa drive telah terpasang dengan baik dan/atau dihubungkan dengan tepat. 

Jika drive terlihat di BIOS, Anda mungkin perlu menginisialisasi disk dalam sistem operasi.

Untuk Windows:
Langkah 1: Pastikan bahwa drive telah dipasang dengan baik, lalu hidupkan sistem untuk melakukan boot ke Sistem Operasi Windows.
Langkah 2: Tekan tombol Windows + X, lalu pilih Manajemen Disk.
Langkah 3: Jika SSD masih baru dan belum diinisialisasi, jendela sembul akan muncul dengan pesan “Inisialisasi Disk”.
Langkah 4: Pilih antara:
MBR (Master Boot Record): Cocok untuk drive berkapasitas di bawah 2TB dan sistem operasi lama.
GPT (GUID Partition Table): Dianjurkan untuk sistem terbaru dan drive berkapasitas lebih dari 2TB.
Langkah 5: Klik OK untuk menginisialisasi disk.
Langkah 6: Setelah terinisialisasi, status SSD akan menjadi “Unallocated" (Tidak dialokasikan). Klik kanan pada disk, lalu pilih New Simple Volume (Volume Baru Biasa).
Langkah 7: Ikuti perintah di layar untuk memformat dan menetapkan huruf drive untuk SSD.

Untuk Mac OS:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Mac OS.
Langkah 2: Buka Utilitas Disk (dapat ditemukan dengan menggunakan Spotlight dengan tombol Cmd + spasi lalu mengetikkan “Disk Utility”).
Langkah 3: Di panel kiri, pilih SSD Anda.
Langkah 4: Klik Hapus.
Langkah 5: Berikan nama pada drive, lalu pada menu Format, pilih:
APFS untuk perangkat SSD dan Mac yang lebih baru.
Mac OS Extended (Journaled) untuk sistem atau HDD yang lebih lama.
Langkah 6: Klik Hapus. Setelah proses ini selesai, SSD akan siap digunakan.

Untuk Linux:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Linux OS.
Langkah 2: Buka terminal.
Langkah 3: Ketikkan perintah sudo fdisk -l untuk menampilkan semua drive yang terhubung. Identifikasikan SSD Anda dari ukurannya dan catat nama perangkatnya, mis., /dev/sdb.
Langkah 4: Lakukan inisialisasi SSD menggunakan perintah fdisk atau parted. Berikut panduan dasar penggunaan perintah fdisk:
Ketikkan perintah sudo fdisk /dev/sdb (ganti /dev/sdb dengan nama perangkat SSD Anda).
Tekan "g" untuk membuat tabel partisi GPT baru.
Tekan "n" untuk membuat partisi baru. Ikuti perintah untuk menentukan ukuran dan jenis.
Tekan "w" untuk mengonfirmasikan dan menyimpan perubahan ke disk.
Langkah 5: Format partisi baru pada SSD (mis., /dev/sdb1). Anda dapat memformatnya dengan menggunakan sistem file pilihan Anda:
Untuk ext4: sudo mkfs.ext4 /dev/sdb1
Untuk ext3: sudo mkfs.ext3 /dev/sdb1
Untuk FAT32: sudo mkfs.vfat /dev/sdb1
Langkah 6: Lakukan mount SSD:
Buat titik mount: sudo mkdir /mnt/myssd
Lakukan mount SSD: sudo mount /dev/sdb1 /mnt/myssd
Jangan lupa mengganti nama /dev/sdb1 dengan nama partisi SSD Anda.

FAQ: KSD-012010-001-15

Apakah ini membantu?

Ketika melakukan pengklonaan ke drive baru yang lebih besar dari drive sumber, perangkat lunak mungkin tidak tepat dalam penskalaan ukuran partisi. Jika hal ini terjadi, akan timbul ruang simpan yang tidak dapat digunakan. Untuk menghindari hal ini, ikuti petunjuk pengklonaan kami di sini: www.kingston.com/cloning

FAQ: KSD-012010-001-04

Apakah ini membantu?

Untuk mendapatkan kinerja dan keandalan terbaik, Kingston menyarankan untuk menghindari penggunaan kabel pembagi daya apa pun seperti kabel Molex, tetapi menggunakan konektor SATA 15 pin standar yang biasanya langsung menyambung ke catu daya.

FAQ: KSD-012010-001-09

Apakah ini membantu?

Drive Kingston SATA III (6Gb/dtk) kompatibel mundur dengan port SATA II (3Gb/dtk). Namun, kinerja drive Kingston SATA III akan dibatasi pada kinerja SATA II. Sayangnya, kami tidak dapat menjamin bahwa Kingston SATA III akan berfungsi pada port SATA I.

FAQ: KSD-012010-001-10

Apakah ini membantu?

  • AHCI adalah singkatan dari Advanced Host Controller Interface (Antarmuka Pengontrol Host Tingkat Lanjut) dan merupakan standar teknis agar perangkat lunak dapat berkomunikasi dengan perangkat SATA. AHCI menawarkan fitur yang tidak tersedia dalam mode IDE sebelumnya.
  • AHCI penting karena mendukung peningkatan kinerja drive SATA melalui fitur Native Command Queuing (NCQ), pengurangan latensi, dan kemampuan untuk dipasang menggantikan drive lama yang terhubung ke bus SATA, tanpa perlu mematikan sistem (hot swap).
  • Untuk mengonfirmasikan bahwa drive Anda berfungsi dalam mode AHCI, Anda dapat masuk ke BIOS komputer (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu cari menu SATA atau Konfigurasi Penyimpanan, kemudian pastikan mode “AHCI” diaktifkan.
  • Jika sistem operasi sudah terinstal, kemudian BIOS mengindikasikan bahwa mode IDE diaktifkan, maka SSD Anda masih akan berfungsi, tetapi dengan kinerja yang tidak optimal.
  • Kingston tidak menyarankan perubahan dari mode IDE ke AHCI di dalam BIOS jika sistem operasi sudah terinstal karena perubahan tersebut dapat menyebabkan sistem operasi gagal melakukan boot.

FAQ: KSD-012010-001-08

Apakah ini membantu?

Cara termudah agar SSD baru Anda menjadi drive boot adalah dengan memastikan bahwa SSD tersebut menjadi satu-satunya perangkat penyimpanan yang terhubung selama proses instalasi.
Jika hal tersebut tidak memungkinkan, atau jika sebelumnya Anda telah mengklonakan data lama Anda ke drive baru tersebut, pastikan bahwa drive baru tersebut muncul sebagai perangkat boot di BIOS sistem, lalu pilih drive tersebut untuk proses boot.

FAQ: KSD-012010-001-03

Apakah ini membantu?

Pertama-tama, Anda harus memastikan bahwa SSD tersebut terdeteksi dalam BIOS sistem. Masuk ke BIOS Anda (biasanya dengan tombol Del, F2, F10, atau F12), lalu lakukan navigasi melalui menu konfigurasi penyimpanan untuk memastikan bahwa drive telah teridentifikasi dengan tepat dan muncul di sistem. Jika drive tidak terdeteksi, matikan sistem, lalu periksa pemasangan dan sambungannya untuk memastikan bahwa drive telah terpasang dengan baik dan/atau dihubungkan dengan tepat. 

Jika drive terlihat di BIOS, Anda mungkin perlu menginisialisasi disk dalam sistem operasi.

Untuk Windows:
Langkah 1: Pastikan bahwa drive telah dipasang dengan baik, lalu hidupkan sistem untuk melakukan boot ke Sistem Operasi Windows.
Langkah 2: Tekan tombol Windows + X, lalu pilih Manajemen Disk.
Langkah 3: Jika SSD masih baru dan belum diinisialisasi, jendela sembul akan muncul dengan pesan “Inisialisasi Disk”.
Langkah 4: Pilih antara:
MBR (Master Boot Record): Cocok untuk drive berkapasitas di bawah 2TB dan sistem operasi lama.
GPT (GUID Partition Table): Dianjurkan untuk sistem terbaru dan drive berkapasitas lebih dari 2TB.
Langkah 5: Klik OK untuk menginisialisasi disk.
Langkah 6: Setelah terinisialisasi, status SSD akan menjadi “Unallocated" (Tidak dialokasikan). Klik kanan pada disk, lalu pilih New Simple Volume (Volume Baru Biasa).
Langkah 7: Ikuti perintah di layar untuk memformat dan menetapkan huruf drive untuk SSD.

Untuk Mac OS:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Mac OS.
Langkah 2: Buka Utilitas Disk (dapat ditemukan dengan menggunakan Spotlight dengan tombol Cmd + spasi lalu mengetikkan “Disk Utility”).
Langkah 3: Di panel kiri, pilih SSD Anda.
Langkah 4: Klik Hapus.
Langkah 5: Berikan nama pada drive, lalu pada menu Format, pilih:
APFS untuk perangkat SSD dan Mac yang lebih baru.
Mac OS Extended (Journaled) untuk sistem atau HDD yang lebih lama.
Langkah 6: Klik Hapus. Setelah proses ini selesai, SSD akan siap digunakan.

Untuk Linux:
Langkah 1: Pastikan drive terpasang dengan baik, hidupkan sistem, lalu boot ke Linux OS.
Langkah 2: Buka terminal.
Langkah 3: Ketikkan perintah sudo fdisk -l untuk menampilkan semua drive yang terhubung. Identifikasikan SSD Anda dari ukurannya dan catat nama perangkatnya, mis., /dev/sdb.
Langkah 4: Lakukan inisialisasi SSD menggunakan perintah fdisk atau parted. Berikut panduan dasar penggunaan perintah fdisk:
Ketikkan perintah sudo fdisk /dev/sdb (ganti /dev/sdb dengan nama perangkat SSD Anda).
Tekan "g" untuk membuat tabel partisi GPT baru.
Tekan "n" untuk membuat partisi baru. Ikuti perintah untuk menentukan ukuran dan jenis.
Tekan "w" untuk mengonfirmasikan dan menyimpan perubahan ke disk.
Langkah 5: Format partisi baru pada SSD (mis., /dev/sdb1). Anda dapat memformatnya dengan menggunakan sistem file pilihan Anda:
Untuk ext4: sudo mkfs.ext4 /dev/sdb1
Untuk ext3: sudo mkfs.ext3 /dev/sdb1
Untuk FAT32: sudo mkfs.vfat /dev/sdb1
Langkah 6: Lakukan mount SSD:
Buat titik mount: sudo mkdir /mnt/myssd
Lakukan mount SSD: sudo mount /dev/sdb1 /mnt/myssd
Jangan lupa mengganti nama /dev/sdb1 dengan nama partisi SSD Anda.

FAQ: KSD-012010-001-15

Apakah ini membantu?

Motherboard tertentu membatasi penggunaan port SATA ketika perangkat lain dihubungkan ke motherboard pada port lainnya. Misalnya, konektor SATA dapat dinonaktifkan ketika SSD berbasis NVMe atau M.2 SATA digunakan di slot M.2 pada motherboard yang sama. Lihat dokumentasi dukungan motherboard dan tinjau bagian dan/atau diagram tentang pemasangan perangkat penyimpanan.

FAQ: KSD-012010-001-17

Apakah ini membantu?

Terdapat berbagai jenis enclosure eksternal di pasar. Meskipun Kingston menginginkan produknya selalu kompatibel dengan semua jenis sistem, masalah inkompatibilitas tidak dapat dihindari. Jika Anda tetap mengalami kendala dengan enclosure eksternal SSD, sebaiknya coba enclosure yang lain.

FAQ: KSD-012010-001-18

Apakah ini membantu?

Meskipun pembaruan firmware drive dapat dilakukan melalui enclosure USB, cara tersebut tidak disarankan oleh Kingston. Prosedur pembaruan yang tepat adalah dengan menghubungkan langsung SSD yang akan diperbarui ke port sistem (misalnya, SATA atau NVMe).

FAQ: KSD-012010-001-14

Apakah ini membantu?

Kecuali jika dinyatakan secara eksplisit, pembaruan SSD tidak akan menghapus data pada drive. Meskipun demikian, Kingston menyarankan agar seluruh data pada drive SSD dicadangkan terlebih dahulu sebelum melakukan pembaruan firmware pada drive tersebut.

FAQ: KSD-012010-001-13

Apakah ini membantu?

Untuk saat ini, Kingston tidak menawarkan pembaruan firmware berbasis DOS.

FAQ: KSD-012010-001-12

Apakah ini membantu?

Firmware SSD adalah perangkat lunak yang terintegrasi dalam SSD dan mengelola operasinya, termasuk komunikasi dengan sistem host, penyimpanan dan pengambilan data, perataan keausan, dan koreksi kesalahan. Kingston menyarankan untuk menjaga firmware Anda agar selalu diperbarui.

Jika SSD Anda memerlukan firmware baru, Anda akan menerima notifikasi saat menjalankan perangkat lunak Kingston SSD Manager, yang ada di sini: www.kingston.com/ssdmanager

FAQ: KSD-012010-001-11

Apakah ini membantu?

Still Need Assistance?

Hubungi Dukungan Teknis

Senin-Jumat 6 pagi-6 sore. PT

+1 (800)435-0640

Chat With Support

Mengobrol Sekarang